MAKALAH NASIONALISME DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
1.1 LATAR
BELAKANG
a.
Apakah
pengertian nasionalisme itu sendiri?
b.
Mengapa rasa
nasionalisme itu harus ada dalam pembangunan nasional?
c.
Dalam era
sekarang, masih adakah nasionalisme dalam pembangunan nasional di Negara kita?
d.
Apa penyebab
hilangnya nasionalisme dalam diri bangsa Indonesia?
e.
Apa yang
harus kita lakukan sebagai warga Negara yabg baik untuk pembangunan tanah air
tercinta?
1.2
PEMBAHASAN
Berbagai
masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan,
pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu ataupun banyak
permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme Bangsa
Indonesia. Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih
untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu yang
dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali
bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern ,
bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
Kurangnya nasionalisme dan hilangnya
spirit kemerdekaan di kalangan generasi penerus bangsa saat ini ternyata
membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini.
Berbagai pengaruh globalisasi dan
informasi dan kurangnya pendidikan fisik terutama di bidang kesejarahan seakan
menjadi ancaman serius bagi generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan
semangat kemerdekaan di dalam jiwa mereka. Sejarahwan Unand, DR Gusti Asnan
mengatakan penyebab utama dari memudarnya semangat nasionalisme dan kebangsaan
dari generasi penerus bangsa terutama disebabkan contoh yang salah dan kurang
mendidik yang diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang cenderung
mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya daripada mendahulukan
kepentingan bangsa dan rakyat.
Pengaruh lainnya dari hilangnya spirit
kemerdekaan di dalam jiwa generasi muda adalah kegagalan pemerintah dalam
menumbuhkan sikap cinta tanah air lewat pendidikan fisik (physic education)
terutama melalui pendidikan sejarah. Pemerintah mulai melupakan bagaimana
perjuangan rakyat Indonesia tempo dulu dalam meraih dan mempertahankan
kemerdekaan sehingga romantika kesejarahan ini tidak lagi dirasakan oleh
generasi muda saat ini akibat tidak adanya pendidikan khusus yang diberikan
pemerintah pusat kepada mereka. Pemerintah hanya mementingkan ideologi para
penguasa namun kurang peduli terhadap masa depan bangsa dan rakyatnya sehingga
rasa kebangsaan (nation) tidak terlihat dari generasi penerus bangsa sekarang.
1.3 KESIMPULAN
Persoalan krusial
yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah semakin tergerusnya jiwa dan
semangat nasionalisme yang kemudian berimplikasi pada rapuhnya sendi-sendi
berbagai segi kehidupan baik sosial, budaya, ekonomi politik dan pertahanan
keamanan. Padahal jika mau belajar dari sejarah, sudah menjadi fakta otentik
bahwa nasionalisme dapat menjadi senjata pamungkas dalam menghadapi kekuatan
yang bertujuan mencerai beraikan potensi bangsa baik ketika Indonesia masih
dalam penjajahan bangsa asing.
Juga
ketika melancarkan program “Berdikari” yang berimplikasi pada peningkatan
produk bangsa sendiri dan pembatasan produk impor, dan program “Benteng” yang
mampu menghidupi dan melindungi industri pribumi dari tekanan kekuatan non
pribumi, serta program nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. Oleh karena itu dalam menghadapi
persoalan-persoalan akut dalam semua aspek kehidupan yang dihadapi bangsa
Indonesia dewasa ini, kiranya masih sangat diperlukan nasionalisme dalam bentuk
dan corak yang sesuai dengan kompleksitas permasalahan yang ada.
Terlebih dengan adanya kecenderungan
nasionalisme dan kemandirian bangsa seakan “tergadaikan”, tidak jelas bentuk
dan fungsinya, sehingga tampak jauh dari cita-cita proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Fenomena dalam kehidupan ekonomi jelas secara nyata tampak kita
sebagai bangsa tidak lagi memiliki kemandirian apalagi kedaulatan, sehingga
krisis ekonomi yang berlangsung tidak ada prospek kapan akan berakhir. Kiranya
salah satu faktor yang memperparah krisis ekonomi yang berkepanjangan di
Indonesia adalah banyaknya para pebisnis atau entrepreneur Indonesia yang
kurang bahkan tidak memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme. Mereka kurang
memiliki rasa “handarbeni” eksistensi bangsa Indonesia dan keutuhan tanah air
Indonesia. Oleh karena itu banyak pengusaha melarikan uangnya ke luar negeri,
melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, dan tindakan bisnis lain yang
merugikan negara dan masyarakat luas.
Arah dan gerak
pembangunan kita merupakan pengalaman dari semua sila dalam pancasila secara
serasi sebagai kesatuan yang utuh meliputi
a. Sila pertama yaitu tanggung jawab
bersama dari semua golongan masyarakat yang bermacam macam keyakinannya bersama
sama mempunyai moral dan etika yang baik bagi bangsa dan negaranya
b. Sila kedua yaitu peningkatan martabat
serta hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang baik dan sikap yang adil
dalam bermasyarakat
c. Sila ketiga yaitu peningkatan pembinaan
bangsa disemua aspek kehidupan sehingga terbentuk rasa setia kawan semakin kuat
dalam rangka membangun bangsa dan memperkokoh kesatuan bangsa
d. Sila keempat yaiut upaya menumbuhkan
dan mengembangkan sisttem politik demokrasi yang mampu memelihara stabilitas
nasional yang dinamis
e. Sila yang kelima yaitu mengembangkan
dan menumbuhkan perekonomian yang tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan
pembangunab dan hasil hasilnya sehingga tercipta kemakmuran dan keadilan
1.4 DAFTAR PUSTAKA
http://psp.ugm.ac.id/sarasehan-nasional-%E2%80%9Cnasionalisme-dan-pembangunan-karakter-bangsa%E2%80%9D.html
http://nasionalismeindonesia.wordpress.com/2011/11/14/penyebab-hilangnya-rasa-nasionalisme/
Kohn, Hans.1961. Nasionalisme.
Arti Dan Sejarahnya. Djakarta: Pustaka Sardjana
Subijanto, Bijah. 2006. Wawasan Kebangsaan Konsepsi dan Strategi Pemantapannya. Jakarta:
Cet. Makalah Lemhanas