Minggu, 08 April 2012

MAKALAH NASIONALISME DALAM PEMBANGUNAN


MAKALAH NASIONALISME DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
1.1 LATAR BELAKANG
a.      Apakah pengertian nasionalisme itu sendiri?
b.      Mengapa rasa nasionalisme itu harus ada dalam pembangunan nasional?
c.       Dalam era sekarang, masih adakah nasionalisme dalam pembangunan nasional di Negara kita?
d.      Apa penyebab hilangnya nasionalisme dalam diri bangsa Indonesia?
e.      Apa yang harus kita lakukan sebagai warga Negara yabg baik untuk pembangunan tanah air tercinta?

1.2 PEMBAHASAN
Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia. Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu yang dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.
Kurangnya nasionalisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan generasi penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh yang cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini.
Berbagai pengaruh globalisasi dan informasi dan kurangnya pendidikan fisik terutama di bidang kesejarahan seakan menjadi ancaman serius bagi generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan semangat kemerdekaan di dalam jiwa mereka. Sejarahwan Unand, DR Gusti Asnan mengatakan penyebab utama dari memudarnya semangat nasionalisme dan kebangsaan dari generasi penerus bangsa terutama disebabkan contoh yang salah dan kurang mendidik yang diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang cenderung mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya daripada mendahulukan kepentingan bangsa dan rakyat.

Pengaruh lainnya dari hilangnya spirit kemerdekaan di dalam jiwa generasi muda adalah kegagalan pemerintah dalam menumbuhkan sikap cinta tanah air lewat pendidikan fisik (physic education) terutama melalui pendidikan sejarah. Pemerintah mulai melupakan bagaimana perjuangan rakyat Indonesia tempo dulu dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan sehingga romantika kesejarahan ini tidak lagi dirasakan oleh generasi muda saat ini akibat tidak adanya pendidikan khusus yang diberikan pemerintah pusat kepada mereka. Pemerintah hanya mementingkan ideologi para penguasa namun kurang peduli terhadap masa depan bangsa dan rakyatnya sehingga rasa kebangsaan (nation) tidak terlihat dari generasi penerus bangsa sekarang.




1.3 KESIMPULAN

Persoalan krusial yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah semakin tergerusnya jiwa dan semangat nasionalisme yang kemudian berimplikasi pada rapuhnya sendi-sendi berbagai segi kehidupan baik sosial, budaya, ekonomi politik dan pertahanan keamanan. Padahal jika mau belajar dari sejarah, sudah menjadi fakta otentik bahwa nasionalisme dapat menjadi senjata pamungkas dalam menghadapi kekuatan yang bertujuan mencerai beraikan potensi bangsa baik ketika Indonesia masih dalam penjajahan bangsa asing. Juga ketika melancarkan program “Berdikari” yang berimplikasi pada peningkatan produk bangsa sendiri dan pembatasan produk impor, dan program “Benteng” yang mampu menghidupi dan melindungi industri pribumi dari tekanan kekuatan non pribumi, serta program nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing.  Oleh karena itu dalam menghadapi persoalan-persoalan akut dalam semua aspek kehidupan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini, kiranya masih sangat diperlukan nasionalisme dalam bentuk dan corak yang sesuai dengan kompleksitas permasalahan yang ada.
            Terlebih dengan adanya kecenderungan nasionalisme dan kemandirian bangsa seakan “tergadaikan”, tidak jelas bentuk dan fungsinya, sehingga tampak jauh dari cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Fenomena dalam kehidupan ekonomi jelas secara nyata tampak kita sebagai bangsa tidak lagi memiliki kemandirian apalagi kedaulatan, sehingga krisis ekonomi yang berlangsung tidak ada prospek kapan akan berakhir. Kiranya salah satu faktor yang memperparah krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia adalah banyaknya para pebisnis atau entrepreneur Indonesia yang kurang bahkan tidak memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme. Mereka kurang memiliki rasa “handarbeni” eksistensi bangsa Indonesia dan keutuhan tanah air Indonesia. Oleh karena itu banyak pengusaha melarikan uangnya ke luar negeri, melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, dan tindakan bisnis lain yang merugikan negara dan masyarakat luas.
Arah dan gerak pembangunan kita merupakan pengalaman dari semua sila dalam pancasila secara serasi sebagai kesatuan yang utuh meliputi

a.      Sila pertama yaitu tanggung jawab bersama dari semua golongan masyarakat yang bermacam macam keyakinannya bersama sama mempunyai moral dan etika yang baik bagi bangsa dan negaranya
b.      Sila kedua yaitu peningkatan martabat serta hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang baik dan sikap yang adil dalam bermasyarakat
c.       Sila ketiga yaitu peningkatan pembinaan bangsa disemua aspek kehidupan sehingga terbentuk rasa setia kawan semakin kuat dalam rangka membangun bangsa dan memperkokoh kesatuan bangsa
d.      Sila keempat yaiut upaya menumbuhkan dan mengembangkan sisttem politik demokrasi yang mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis
e.      Sila yang kelima yaitu mengembangkan dan menumbuhkan perekonomian yang tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunab dan hasil hasilnya sehingga tercipta kemakmuran dan keadilan

1.4 DAFTAR PUSTAKA
http://psp.ugm.ac.id/sarasehan-nasional-%E2%80%9Cnasionalisme-dan-pembangunan-karakter-bangsa%E2%80%9D.html
http://nasionalismeindonesia.wordpress.com/2011/11/14/penyebab-hilangnya-rasa-nasionalisme/
Kohn, Hans.1961. Nasionalisme. Arti Dan Sejarahnya. Djakarta: Pustaka Sardjana
Subijanto, Bijah. 2006. Wawasan Kebangsaan Konsepsi dan Strategi Pemantapannya. Jakarta: Cet. Makalah Lemhanas